Judul Buku: The Mystery of Historical Jesus
Penulis: Louay Fatoohi
Penerbit: Mizan
Cetakan: I, 2012
Tebal: 851 Halaman
Selama lebih dari dua millennium, sosok Yesus tak
henti-hentinya ditulis orang dari beragam latar belakang keilmuan, dengan aneka
tujuan. Figur utama dalam agama Kristen yang nota bene agama terbanyak dianut manusia di Planet Bumi saat ini,
hampir seluruh dimensi sejarah yang mengitarinya menjadi bahan perdebatan.
Mulai dari proses kelahirannya dari rahim seorang perawan,
eksistensinya hanya sebatas nabi atau anak Tuhan, hingga akhir dari kehidupannya
menuai perbedaan tajam; apakah wafat ditiang salib atau diangkat Tuhan ke
langit agar kelak menjelang hari akhir diturunkan kembali untuk memerangi
Dajjal, sebagaimana dalam kredo Islam.
Dari sekian banyak tulisan dan perdebatan tersebut, buku
berjudul The Mystery of Historical Jesus ini hadir. Menampilkan sejarah alternatif Yesus berdasarkan
al-Qur’an, sembari menengok dan mengambil dari Perjanjian baru, kitab-kitab
apokrif yang relevan, dan sejarah berdasar sudut pandang uraian al-Qur’an.
Dengan kata lain, buku ini mengisi kekosongan literatur tentang Yesus sejarah
dengan mempertimbangkan secara bersamaan kisah Al-Qur’an, Injil, dan
sumber-sumber historis tentang kehidupan Yesus. (Halaman 19)
Al-Qur’an mengisahkan kelahiran Yesus dalam 11 ayat, yang
secara substansial berbeda dari kisah Kristen. Satu perincian dalam Qur’an
adalah bahwa Yesus dilahirkan di bawah pohon kurma, meski tidak memberikan
informasi tentang tanggal kelahirannya, sedangkan sumber-sumber Kristen mengandung
rujukan-rujukan tak langsung pada tanggal kelahiran Yesus.
Matius dan injil-injil apokrifal seperti Injil Masa Kecil
berbahasa Arab, Proto-Injil Yakobus, dan Pseudo-Matius menyebutkan terjadinya
pembantaian bayi-bayi atas perintah Herodes tak lama setelah kelahiran Yesus. Menurut
Matius, demi memastikan kematian Yesus, Herodes membunuh semua anak lelaki
Betlehem dan sekitarnya, yang berusia kurang dari dua tahun.
Uniknya, Lukas, dan dengan beberapa variasi, dalam
sumber-sumber apokrifal, merujuk tanggal
kelahiran Yesus mengaitkannya dengan pendaftaran warga yang diperintahkan oleh
Kirenius ketika dia menjabat sebagai gubernur Suriah, satu dekade setelah
kematian Herodes. (Halaman 291-300)
Selain masa kelahiran, yang kerap menjadi perdebatan
adalah periode penyaliban. Penyaliban Yesus dikisahkan secara terperinci dalam
empat Injil Kanonikal. Dikhianati oleh Yudas Iskariot, yang menyerahkan gurunya
sendiri ke tangan para pemuka Yahudi, yang kemudian melakukan provokasi pada Pontius
Pilatus, prefek Yudea, untuk menghukumnya dengan cara disalib.
Namun, sumber-sumber Kristen hanya menyalahkan Yahudi dan
membebaskan Pilatus atas penyaliban Yesus. Hal ini diyakini telah menyalakan
sikap anti-Yudaisme untuk waktu lama. Ada yang menyatakan bahwa penggambaran
Kristen ini bertujuan untuk membebaskan gubernur Romawi dan menyalahkan orang Yahudi,
yang pada waktu penulisan Injil, telah menjadi sangat tidak popular di kalangan
orang Romawi.
Al-Qur’an bukan hanya menolak penyaliban Yesus, tetapi
juga menolak signifikansi teologisnya. Penyaliban Yesus merupakan fiksi yang
meraih popularitas, karena seseorang yang lainlah yang disalibkan
menggantikannya. Sedangkan Yesus sendiri diangkat oleh Allah ke sebuah tempat
yang tidak disebutkan, hingga dia wafat. (Halaman 667)
Orang Yahudi mengembangkan konsep Mesias untuk
merepresentasikan sosok eskatologis yang akan membebaskan mereka dari kekuasaan
dan kendali kaum kafir serta menegakkan kembali kejayaan mereka yang telah
hilang. Sedangkan Mesias dalam al-Qur’an merupakan sosok yang sama sekali
berbeda yang tidak memiliki agenda politis. Seperti halnya nabi-nabi lain, dia
adalah seorang guru spiritual yang pesan utamanya adalah mengimbau umat manusia
untuk bertobat dan menyembah Allah.
Menjelajahi halaman demi Halaman karya penulis kelahiran
Baghdad lima puluh satu tahun silam ini, membawa kita pada kajian aneka kitab
suci yang terentang panjang selama ribuan tahun. Meski ditulis oleh seorang
doktor astronomi, namun pembaca akan menemukan fakta bahwa buku ini merupakan
kajian yang lengkap atas Yesus dan figur-figur disekitarnya; ibunya, Zakaria dan Yahya menurut al-Qur’an.
Buku setebal 851 Halaman ini, cocok disajikan kepada para
pembaca awam maupun spesialis. Keberadaannya diniatkan sebagai bacaan yang
menarik bagi orang Kristen, Muslim dan keyakinan lain, bahkan yang tidak
beragama sekalipun. Ia ditujukan bagi siapa pun yang tertarik dengan Yesus historis.
Setiap ayat kitab suci dan fakta-fakta independen yang
dikutipnya serta interpretasi atas fakta-fakta itu, dinyatakan secara jelas.
Setiap argumen maupun bantahan atas argumen tersebut, didiskusikan secara
terperinci sehingga memudahkan pembaca untuk menilai kekuatan argumen-argumen
buku ini dan mengambil alur interpretasi yang berbeda atas ayat-ayat dan
fakta-fakta di dalamnya. Selamat membaca.
No comments:
Post a Comment