Sunday, December 9, 2012

Mengubah Timah Menjadi Emas

Harian Kedaulatan Rakyat, 9 Desember 2012
 
Judul Buku: Dari Batu Menjadi Bara
Penulis: Afin Murtie, et al.
Penerbit: Jogja Bangkit Publisher
Cetakan: I, 2012
Tebal: 244 Halaman

Siapa yang tidak kenal dengan Albert Einstein ? sosok yang identik dengan manusia jenius berkat keberhasilannya merumuskan Teori Relativitas hingga menyabet penghargaan Nobel. Tapi tahukan anda, sebelum dikenal sebagai orang cerdas, Einstein kecil yang tumbuh di lingkungan di Ulm, Wurttemberg, Jerman ini pernah mengalami keterbelakangan karena kemampuan berbicaranya yang sangat lambat ?

Ketika berkomunikasi dengan orang lain, ia harus mengeja setiap kata, satu persatu. Kekurangan ini membuatnya menjadi seorang anak yang pendiam dan penyendiri. Namun, sikap tersebut ternyata justru menguntungkannya karena ia punya lebih banyak waktu untuk mencurahkan perhatian terhadap ilmu (fisika), hingga kelak menjadi ilmuwan sebagaimana yang kita kenal sekarang. (Halaman 13)

Kisah Albert Einstein, hanyalah salah satu dari 100 kisah yang dihidangkan dalam buku berjudul Dari Batu Menjadi Bara ini. Selain Einstein, masih banyak kisah nyata tokoh-tokoh ternama, kisah semi nyata yang diangkat dari kehidupan sehari-hari, dan kisah fiksi yang memiliki muatan moral dan misi yang jelas; memotivasi para pembaca untuk tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan.

Lain Einstein lain pula yang dialami oleh Joanne Kathleen Rowling. Penulis novel nan fenomenal, Harry Potter. Ia harus menerima pengalaman pahit; kesulitan keuangan, depresi dan perceraian dengan sang suami. Dalam kondisi demikianlah ide cerita tentang penyihir kecil yang yatim-piatu ini lahir, tepatnya dalam perjalanan via kereta api Manchester-London tahun 1990.

Namun perjuangan Rowling tidak hanya itu, ia harus gigih dan terus bersabar dalam menawarkan naskah tersebut. Tercatat, 14 penerbit menolak mantah-mentah naskahnya dengan berbagai alasan, hingga akhirnya penerbit ke-15 berkenan menerimanya dan tidak dinyana novel tersebut disambut secara luar biasa di berbagai belahan dunia.

Sebuah perjuangan yang berbuah manis, mengingat ketika menuntaskan seri pertama Harry Potter, terkadang ia harus menulis di kertas tisu saat tiba-tiba mendapat ide. Atau menghabiskan waktu berjam-jam di kedai kopi di tengah himpitan ekonomi serta kehidupan pribadinya yang sedang berantakan. Namun ia tidak menyerah, dan terus berkarya hingga kesuksesan benar-benar kemudian menghampiri bahkan ia dinobatkan sebagai wanita terkaya di Inggris. (Halaman 85)

Sesuai dengan judulnya, buku setebal 244 halaman ini memang memiliki misi untuk mengubah persepsi pembaca ke arah yang lebih positif. Bahwa siapa pun kita, apa pun latar belakang ekonomi, sosial, maupun budayanya kita dapat mewujudkan semua cita-cita yang selama ini terpendam di palung angan terdalam, dengan syarat memiliki tekad dan usaha yang sungguh-sungguh untuk merealisasikannya.

Hal demikian dapat terlihat dari beragam tokoh lintas benua dan budaya, juga lintas zaman yang diangkat menjadi model teladan dalam buku ini. Mulai dari nama-nama beken mendunia, kisah dengan nama-nama kurang dikenal kebanyakan orang, hingga kisah fiktif, sebagaimana kisah seorang wanita bungkuk. (Halaman 230)

Semuanya memiliki spirit serta benang merah yang sama; bahwa mudah goyah dan putus asa, bukanlah sikap orang yang ingin sukses, melainkan musuh bagi setiap orang yang ingin meraihnya. Selain itu, hanya kebaikan yang akan membawa pada kebaikan pula. Atau yang biasa dikenal dengan keberkahan dalam hidup.

Buku yang terdiri dari delapan bab ini, mengajak kepada pembaca untuk meyakini, bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang selama ini dikenal orang sebagaimana tertera dalam buku ini, karena kita semua pada dasarnya terlahir untuk sukses. Dan bisa mengubah timah menjadi emas.

Untuk meraih kesuksesan tersebut tidak cukup hanya dengan belajar rajin dan kerja keras saja, tetapi juga adanya rasa tanggung jawab, kejujuran, dan dedikasi tinggi. Sukses juga dapat diperoleh melalui dukungan cinta dan kasih sayang orang-orang terdekat, serta doa yang dipanjatkan kepada Sang Pencipta. Selamat membaca.
         

No comments:

Post a Comment