Judul Buku: Dari Batu Menjadi Bara
Penulis: Afin Murtie, et al.
Penerbit: Jogja Bangkit Publisher
Cetakan: I, 2012
Tebal: 244 Halaman
Siapa yang tidak kenal dengan Albert Einstein ? sosok
yang identik dengan manusia jenius berkat keberhasilannya merumuskan Teori
Relativitas hingga menyabet penghargaan Nobel. Tapi tahukan anda, sebelum
dikenal sebagai orang cerdas, Einstein kecil yang tumbuh di lingkungan di Ulm,
Wurttemberg, Jerman ini pernah mengalami keterbelakangan karena kemampuan berbicaranya
yang sangat lambat ?
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, ia harus mengeja
setiap kata, satu persatu. Kekurangan ini membuatnya menjadi seorang anak yang
pendiam dan penyendiri. Namun, sikap tersebut ternyata justru menguntungkannya
karena ia punya lebih banyak waktu untuk mencurahkan perhatian terhadap ilmu
(fisika), hingga kelak menjadi ilmuwan sebagaimana yang kita kenal sekarang.
(Halaman 13)
Kisah Albert Einstein, hanyalah salah satu dari 100 kisah
yang dihidangkan dalam buku berjudul Dari Batu Menjadi Bara ini. Selain Einstein, masih banyak
kisah nyata tokoh-tokoh ternama, kisah semi nyata yang diangkat dari kehidupan
sehari-hari, dan kisah fiksi yang memiliki muatan moral dan misi yang jelas;
memotivasi para pembaca untuk tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan.
Lain Einstein lain pula yang dialami oleh Joanne Kathleen
Rowling. Penulis novel nan fenomenal, Harry Potter. Ia harus menerima
pengalaman pahit; kesulitan keuangan, depresi dan perceraian dengan sang suami.
Dalam kondisi demikianlah ide cerita tentang penyihir kecil yang yatim-piatu
ini lahir, tepatnya dalam perjalanan via kereta api Manchester-London tahun
1990.
Namun perjuangan Rowling tidak hanya itu, ia harus gigih
dan terus bersabar dalam menawarkan naskah tersebut. Tercatat, 14 penerbit
menolak mantah-mentah naskahnya dengan berbagai alasan, hingga akhirnya
penerbit ke-15 berkenan menerimanya dan tidak dinyana novel tersebut disambut
secara luar biasa di berbagai belahan dunia.
Sebuah perjuangan yang berbuah manis, mengingat ketika menuntaskan
seri pertama Harry Potter, terkadang ia harus menulis di kertas tisu saat
tiba-tiba mendapat ide. Atau menghabiskan waktu berjam-jam di kedai kopi di
tengah himpitan ekonomi serta kehidupan pribadinya yang sedang berantakan.
Namun ia tidak menyerah, dan terus berkarya hingga kesuksesan benar-benar
kemudian menghampiri bahkan ia dinobatkan sebagai wanita terkaya di Inggris. (Halaman
85)
Sesuai dengan judulnya, buku setebal 244 halaman ini
memang memiliki misi untuk mengubah persepsi pembaca ke arah yang lebih
positif. Bahwa siapa pun kita, apa pun latar belakang ekonomi, sosial, maupun
budayanya kita dapat mewujudkan semua cita-cita yang selama ini terpendam di
palung angan terdalam, dengan syarat memiliki tekad dan usaha yang
sungguh-sungguh untuk merealisasikannya.
Hal demikian dapat terlihat dari beragam tokoh lintas
benua dan budaya, juga lintas zaman yang diangkat menjadi model teladan dalam
buku ini. Mulai dari nama-nama beken mendunia, kisah dengan nama-nama kurang
dikenal kebanyakan orang, hingga kisah fiktif, sebagaimana kisah seorang wanita
bungkuk. (Halaman 230)
Semuanya memiliki spirit serta benang merah yang sama;
bahwa mudah goyah dan putus asa, bukanlah sikap orang yang ingin sukses,
melainkan musuh bagi setiap orang yang ingin meraihnya. Selain itu, hanya
kebaikan yang akan membawa pada kebaikan pula. Atau yang biasa dikenal dengan
keberkahan dalam hidup.
Buku yang terdiri dari delapan bab ini, mengajak kepada
pembaca untuk meyakini, bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang selama
ini dikenal orang sebagaimana tertera dalam buku ini, karena kita semua pada
dasarnya terlahir untuk sukses. Dan bisa mengubah timah menjadi emas.
Untuk meraih kesuksesan tersebut tidak cukup hanya dengan
belajar rajin dan kerja keras saja, tetapi juga adanya rasa tanggung jawab,
kejujuran, dan dedikasi tinggi. Sukses juga dapat diperoleh melalui dukungan
cinta dan kasih sayang orang-orang terdekat, serta doa yang dipanjatkan kepada
Sang Pencipta. Selamat membaca.
No comments:
Post a Comment