Saturday, June 26, 2010

Mantra Pengubah Nasib

Judul Buku: MYELIN: Mobilisasi Intangibles menjadi Kekuatan Perubahan
Penulis: Rhenald Kasali
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Pertama, Maret 2010
Tebal: xiv+ 346 halaman

Apa rahasia yang membuat perusahaan dengan aset dua puluh lima mampu membirukan Jakarta menjadi tujuh belas ribu taksi, dari tiga puluh orang pengemudi menjadi dua puluh lima ribu, dari empat kini menjadi empat ribu karyawan ? demikian pula dengan jumlah penumpang yang semula hanya berkisar ratusan pertahun kini menjadi tujuh juta orang perbulan, padahal sejak awal ia harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang sarat pengalaman dalam bidang transportasi dan mendapat kemudahan dari pemerintah, sulit dipercaya namun itulah yang terjadi dengan Blue Bird Group.

Rahasia apa pula di balik kesuksesan sebuah perusahaan instalasi listrik untuk perumahan dan perkantoran kemudian beranak-pinak dan bermutasi menjadi kontraktor bangunan, mendirikan pabrik-pabrik beton hingga merambah ke dunia baru, yaitu pabrikan dalam bidang komponen otomotif. Sebuah keberanian yang bukannya tidak mengandung resiko kegagalan, namun WIKA, demikian nama perusahaan tersebut kependekan dari Wijaya Karya, terbukti sukses melewati semua fase dan proses dalam usaha tersebut.

Fenomena dua perusahaan tersebut menjadi salah satu cerita yang dianggap mampu menginspirasi oleh Rhenald Kasali, penulis buku ini. Rahasia kesuksesan dua perusahaan tersebut adalah Blue Bird menjamin bahwa layanan mereka ANDAL, Aman, Nyaman, Mudah dan Personalized. Sedangkan WIKA selalu ingin menjadi pionir, ditopang semangat inovasi yang menggelora, menerapkan debirokratisasi, dan melakukan sinergi. (Halaman, 277).

Namun keduanya memiliki benang merah, yaitu adanya budaya disiplin kerja dan kejujuran dalam perusahaan. Dua hal fundamen yang kemudian sang penulis buku ini rumuskan sebagai Konsep myelin dan intangibles.

Myelin dan Intangibles

Temuan terbaru dalam ilmu biologi menunjukkan bahwa manusia bukan hanya memiliki brain memory, sebuah sistem dan pengatur informasi yang sangat vital dalam kehidupan manusia, namun juga terdapat muscle memory yang terletak di seluruh jaringan otot manusia. Bila brain memory terbentuk dari pengetahuan, muscle memory terbentuk karena latihan. Gabungan antara keduanya akan melahirkan gagasan-gagasan dan tindakan-tindakan kreatif tiada akhir, yang biasa kita kenal keunggulan daya saing. Muscle memory inilah yang di buku ini diistilahkan dengan myelin.

Myelin seperti insulasi yang membungkus arus listrik. Ia berfungsi sebagai broadband alami yang kekuatan dan kapabilitasnya ditentukan oleh lapisan insulasi di bagian luarnya. (halaman, 33). Dalam dunia pertalentaan myelin mungkin merupakan warisan genetika, namun sebagian besar lainnya ternyata dibentuk melalui latihan. Myelin tersebar merata dalam bentuk sistem syaraf pada otot-otot kita yang memberi perintah dan menyimpan informasi.

Analoginya adalah orang yang hanya mengandalkan brain memory ibarat penguasa malas yang memperoleh kekuasaan monopoli atau secara turun-temurun. Meskipun ia kaya, tetapi tidak inovatif, lamban dan tambun. Sedangkan manusia yang hanya mengandalkan muscle memory ibarat orang yang pintar dan mungkin juga kaya, tetapi tidak berpengetahuan dan hanya mampu melihat sejauh mata memandang.

Sedangkan konsep Intangibles, menurut Rhenald, pada dasarnya lebih berpengaruh daripada aspek tangible terhadap kesuksesan. Intangibles merupakan satu-satunya sumber keunggulan perusahaan yang bersifat riil dan berkesinambungan.

Berbeda dengan aset tangibles seperti modal uang, mesin, produk dan hal-hal lain yang kasat mata, intangibles melekat pada manusia dan bersifat information based, dalam perusahaan melekat pada diri karyawan dalam bentuk keterampilan, kerjasama tim, tata nilai dan budaya perusahaan, reputasi dan teknologi. Di luar perusahaan melekat pada pelanggan dalam bentuk brand image, costumer loyalty, dan dukungan.

laiknya dalam dunia entrepreneurship, yang berhasil memulai usaha biasanya hanya orang-orang yang memiliki karakter action oriented. Dan action oriented dimulai dari kebiasaan-kebiasaan bergerak di lapangan yang melahirkan myelin (muscle memory).

Pengubah Nasib

Untuk mendapatkan myelin, diperlukan latihan yang mendalam, dan latihan itu harus dilakukan berulang-ulang sampai keahlian yang disimpan pada sel-sel syaraf manusia dibungkus oleh insulasi yang membuatnya powerful dan bergerak otomatis sempurna. Sedangkan untuk menjadi intangibles dibutuhkan lebih dari sekedar individual discipline, namun juga collective discipline, dan untuk membentuk collective discipline jelas kita membutuhkan culture of discipline. (halaman, 140).

Buku ini didasarkan pada riset para pakar biologi dan hasil wawancara maupun pengumpulan data dan pendalaman terhadap dokumen-dokumen puluhan perusahaan dan individu yang dianggap Rhenald memiliki intangibilitas yang dapat dimobilisasi untuk merakit perubahan.

Dengan mengusung myelin, buku ini jelas hendak mengatakan bahwa myelin merupakan faktor terpenting yang mampu melakukan perubahan dalam hidup manusia atau perusahaan, dibanding brain memory, karena jika brain memory hanya berkutat diseputar wacana, maka myelin atau muscle memory sudah memasuki wilayah praksis bahkan menjadi habitus atau kebiasaan positif.

Atau ibarat Bakat, ada yang tersembul keluar seperti buah yang menggantung di pohon, namun sebagian besar tersimpan jauh di lubuk hati seperti bongkahan emas yang terkubur dalam perut bumi. Kecuali manusia menggalinya ia tidak akan dapat ditemukan. Myelin-lah cara untuk menggali bongkahan emas tersebut.

No comments:

Post a Comment