Wednesday, September 18, 2013

Orang Kaya Termuda di Dunia

Koran Sindo, 08 September 2013

Judul Buku: Milyarder Baru Diusia 17 Tahun
Penulis: Hermawan Aksan
Penerbit: Pustaka Inspira
Cetakan: I, Juni 2013
Tebal: 168 Halaman

Nama aslinya Nicholas D’Aloisio-Montilla atau lebih dikenal dengan Nick D’Aloisio. Usianya saat ini baru menginjak 17 tahun. Seperti remaja lain seusianya, aktivitas Nick berkutat pada sekolah, bermain dengan teman-teman dan mengutak-atik komputer. Penampilannya juga tidak ada yang istimewa.

Akan tetapi, tidak seperti kebanyakan anak muda lainnya, laki-laki kelahiran London 1 November 1995 ini telah menjadi seorang milyarder, bukan dari pemberian orang tua, menang undian atau lotre, melainkan hasil kerja cerdas nan inovatif yang diawali oleh kegemarannya mengutak-atik komputer.

Diperkirakan ia memperoleh 30 juta dolar AS atau setara dengan 290 milyar rupiah dari Yahoo! Plus kepemilikan saham perusahaan sebagai imbalan atas penjualan Summly, sebuah aplikasi dengan algoritma kompleks yang mampu meringkas berita panjang dalam jaringan internet (daring) menjadi tiga paragraf pendek sehingga mudah dibaca di layar smartphone.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mencari topik utama sebuah artikel berita lebih cepat dan mudah. Aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk membaca artikel berita dengan hasil ringkasan teks yang lebih pendek daripada teks asli, tanpa harus membaca keseluruhan artikel berita. (Halaman 30) 

Ide pembuatan Summly berawal dari rasa frustrasinya saat mengerjakan tugas mata pelajaran Sejarah pada April 2011. Nick kerepotan dengan bertumpuknya artikel tak relevan saat mencari bahan di internet. Maka ia pun mulai memikirkan membuat sebuah aplikasi untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.

Aplikasi ini pertamakali dibuat di meja belajar dalam kamarnya saat ia masih berusia 15 tahun. Dan diluncurkan dengan nama Trimit pada tahun 2011. Sedangkan Summly, pengembangan dari Trimit diluncurkan setahun kemudian, tepatnya pada November 2012.

Kisah sukses Nick yang sukses dan kaya di usia muda tidaklah terjadi dalam sekejap mata, namun melalui proses panjang dalam rentang waktu yang cukup lama. Ketertarikan Nick pada teknologi menjadi modal utamanya. 

Pada usia sembilan tahun, Lou Montilla sang ayah, memberikannya komputer sehingga Nick mampu mempelajari iMovie, Final Cut Pro, dan sebagainya untuk membuat video yang bagus dan melakukan hal-hal kreatif lainnya. Sedangkan ibunya, Diana D’Aloisio, sering menemaninya dalam perjalanan bisnis ke sejumlah negara. 

Keberadaan seorang investor Hong Kong bernama Li Ka-shing juga memiliki andil besar bagi Nick menuju kesuksesan. Ketertarikan sang taipan terhadap Trimit membuatnya rela menggelontorkan dana investasi sebesar 250 ribu dollar Amerika, meski pada awalnya ia terkejut setelah mengetahui Nick baru berusia 15 tahun. Dana tersebut memudahkan Nick untuk memulai pengembangan aplikasi yang ia angankan.

Menurut Jon Mertz, Ada empat faktor yang membawa Nick menuju sukses, yaitu; pertama, memiliki impian sejak dini. Kedua, pecahkan masalah yang yang dihadapi. Prinsip ini juga merupakan prinsip abadi dalam inovasi. Ketiga, timing yang tepat. Keempat, mampu bekerja lintas generasi, bahkan teritorial negara. 

Sisi lain yang menentukan kesuksesan Nick adalah ia pandai berbicara dan sangat percaya diri bahwa ia akan sukses. Kepercayaan diri dan tiadanya rasa takut yang dimiliki Nick serta anak-anak muda lainnya dari “generasi millennium” mengejutkan editor majalah The Economist, Matthew Bishop, sehingga ia menyebutnya sebagai pertanda datangnya fajar zaman keemasan inovasi. (Halaman 82)

Sosok Nick semakin mengukuhkan teori bahwa orang-orang sukses di jagat teknologi memulai usaha sejak berumur 20-an tahun. Sebut saja misalnya mendiang Steve Jobs yang identik dengan Apple, sudah bekerja pada usia 19 tahun. Pendiri Microsoft, Bill Gates, merintis sejak usia 20 tahun, dan Mark Elliot Zuckerburg pada usia yang sama menciptakan Facebook.  

Semuanya memiliki enam ciri yang sama, yaitu; memiliki keyakinan yang teguh, gairah yang tinggi, keberanian, inovasi, visi ke depan, serta tindakan yang segera. Lalu, apakah seorang yang biasa-biasa saja mampu meraih kesuksesan sebagaimana Nick D’Aloisio dan kawan-kawan ?

Para ahli psikologi menyatakan; bisa, dengan syarat membekali diri dengan kesadaran akan realitas, ide-ide yang membangkitkan kesuksesan, dan belajar secara aktif. Ketiga konsep tersebut telah terbukti keabsahannya melalui kehidupan orang-orang sukses yang telah bertransformasi dari orang biasa menjadi luar biasa. (Halaman 147)

Meski ketebalannya hanya 168 Halaman, namun kehadiran buku berjudul lengkap Milyarder Baru Diusia 17 Tahun ini, berhasil menghadirkan figur orang sukses pada usia yang masih muda bernama Nick D’Aloisio. Di dalamnya juga akan kita temukan sosok-sosok entrepreneur muda kelas dunia lainnya, yang telah menjadi sumber inspirasi banyak orang.

Selain itu, karya Hermawan Aksan ini bukan sekedar mendongengkan kisah sukses seorang Nick, namun juga faktor-faktor dan prinsip-prinsip umum yang memungkinkan kesuksesan itu datang. Sehingga diharapkan pembaca mampu menyusuri jalan kesuksesan sebagaimana yang dilalui Nick, meski dalam bidang yang berbeda.

No comments:

Post a Comment