Saturday, November 27, 2010

Menimba Sukses Pada Ahlinya


Judul Buku: Jangan Tunda Sukses
Penulis: Ibrahim Elfiky
Penerbit: Hikmah
Cetakan: Pertama, Juni 2010
Tebal: 181 halaman

Kata “sukses” merupakan dambaan semua orang. Hampir seindah dengan kata “syurga” bagi para pemeluk keyakinan beragama. Kata itu demikian mudah diucapkan, namun bagaimanakah sebenarnya sukses itu? Dan apa saja yang harus dilakukan oleh orang yang ingin mengecap manisnya arti kata tersebut?

Berawal dari sebuah mimpi anak kecil, yang bercita-cita menjadi direktur utama sebuah hotel berbintang nan terkenal. Sebuah impian yang menjadi bahan olok-olok teman sebayanya yang menganggap sangat mustahil. Respons negatif ini selama beberapa saat sempat melunturkan tekadnya.

Dengan segala upaya, ia akhirnya lulus menjadi Sarjana Perhotelan dan memutuskan untuk mengadu nasib dengan berimigrasi ke Kanada. Namun sifat pesimistis akibat kata-kata yang meragukan kemampuannya ternyata tidak serta-merta hilang seiring kepindahannya ke negeri orang. Lantaran keraguannya ia sering bertanya-tanya adakah perusahaan yang akan menerimanya.

Hingga suatu saat ia nekad memutuskan untuk menjadi pencuci piring, sangat jauh dari gambaran impiannya. Kepercayaan dirinya semakin pulih setelah ia mimpi bertemu dengan kedua orangtuanya yang berkata mengutip salah satu ayat al-Qur’an berbunyi: Allah tidak akan mengubah nasib suatu kelompok sampai kelompok itu sendiri yang mengubah nasib mereka.

Kisah orang-orang sukses pun ia jejalkan ke pikirannya sebagai motivasi. Seperti Thomas A. Edison yang pernah mengalami kegagalan sebanyak 9.999 kali demi menemukan lampu. Walt Disney pernah tujuh kali gagal dan Henry Ford enam kali, kala berusaha mewujudkan impian mereka masing-masing.



Secara perlahan tapi pasti, seiring dengan kebangkitan mentalnya, nasib baik selalu mengiringi. Meski kerap mengalami berbagai rintangan, selang beberapa tahun kemudian, impiannya menjadi seorang Direktur Hotel terkenal kesampaian. Dan resep-resep yang dilakukannya dalam meraih impian tersebut kemudian ia catat dan diterbitkan menjadi buku setebal 181 halaman ini.  Dengan demikian buku ini bukan sekedar buku tekstual yang hanya mengajarkan teori imajinatif Ibrahim Elfiky, penulisnya, namun berdasarkan langkah-langkah nyata yang pernah ditempuh penulisnya untuk menggapai semua impiannya.

Sepuluh Jurus

Terdapat sepuluh jurus untuk meraih kesuksesan. Kesepuluh jurus itu adalah: Motivasi, Energi, Pengetahuan, Imajinasi, Tindakan, Optimisme, Keteguhan, Fleksibel, Sabar dan Disiplin. Dari sepuluh kunci sukses tersebut, pada dasarnya memiliki tiga kunci yang paling utama. Pertama, Motivasi. Motivasi sangat penting karena sebagaimana dikatakan penulis buku Psychology of Motivation, Denis Welt, bahwa keinginan manusia sangat bergantung pada seberapa besar motivasi kita. Pada titik tertentu, motivasi inilah yang menguasai tindak tanduk kita.

Motivasi berasal dari sebuah tekad yang bulat. Meski faktor eksternal memiliki pengaruh, namun pada dasarnya motivasi yang berasal dari dalam diri manusia itu sendirilah yang paling kuat dan berpengaruh terhadap tekad seseorang. Sehingga, keinginan merupakan kunci pertama menuju kesuksesan dan ia benih yang harus ditanam di ladang kesuksesan karenanya rahasia untuk sukses adalah keinginan yang membara.

Kedua, Tindakan. Jim Rhon dalam bukunya 7 Strategies for Wealth and Happiness, menuturkan bahwa Pengetahuan tanpa dipraktikkan bisa berdampak pada kegagalan dan kekecewaan. Betatapapun tingginya semangat yang dimiliki seseorang, potensi berkualitas, wawasan dan intelektualitas yang dapat menunjang kesuksesan, namun bila tidak diimplementasikan bukankah akan hangus dan tidak berharga.

Ada dua musuh utama dalam menuju kesuksesan. Pertama, rasa takut, merupakan musuh utama seseorang yang dapat mencegahnya dari kesuksesan. Kedua, sikap menunda, sebagian besar orang sering melakukan hal ini padahal semestinya melakukan sesegera mungkin apa yang dapat dilakukannya saat itu juga. Kedua masalah ini dapat dilewati dengan mulus jika mengetahui penyebab dan memikirkan konsekuensinya terhadap kesuksesan kita.

Ketiga, sabar. Kesabaran yang dimaksud disini bukan diam menunggu nasib, namun sebaliknya ketika kegagalan datang bertubi-tubi maka kita akan terus bangkit dan mencoba lagi tidak lantas membuat patah arang dan putus asa. Kehilangan kesabaran merupakan salah satu faktor yang akan mengantarkan pada kegagalan. Sebaliknya, manusia dengan kesabaran yang kukuh memungkinkannya memantapkan segala sesuatu.

Orang yang memiliki semangat berkobar, kemampuan besar, informasi memadai, segala impian seolah mudah terwujud dan sangat yakin akan sukses, namun jika tidak memiliki kesabaran semuanya akan hancur berantakan. Sebaliknya bagi yang bersabar, Tuhan pun telah berjanji: “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah: 155).

No comments:

Post a Comment