Judul Buku: Ensiklopedia Tokoh Muslim
Penulis: Ahmad Rofi’ Usmani
Penerbit: Mizan
Cetakan: I, 2015
Tebal: 678 Halaman
Sejak
diwartakan oleh Muhammad saw. lebih dari empat belas abad yang lalu, Islam kini
telah menjadi salah satu agama dengan jumlah pemeluk terbesar di dunia. Pada
tahun 2015 setidaknya dua milyar orang di planet Bumi mengaku berkeyakinan
sesuai dengan agama yang lahir di jazirah Arab ini. Jumlah tersebut menjadi angka terbanyak kaum
muslim dalam satu kurun waktu.
Ironisnya,
dengan jumlah populasi yang sedemikian besar, kondisi umat Islam saat ini
mayoritas berada di periferi pentas dunia. Secara ekonomi, mayoritas kaum
muslim hanyalah konsumen dari banjir produk kapitalisme. Secara politik,
jangankan memiliki sebuah kesamaan sikap atas beragam persoalan yang menghimpit,
mereka malah sibuk bertikai hingga berperang antar sesama.
Kemunculan kaum
radikalis berkedok agama (Islam) seperti Islamic
State of Irak and Syiria (ISIS) semakin memperkeruh suasana dan mencoreng
muka umat Islam. Betapa tidak, sepak terjang ISIS yang keji dan bertolak
belakang dengan nilai Islam, justru kemudian seolah-olah merepresentasikan Islam
secara keseluruhan di pentas sejarah. Islam kemudian seolah menjadi identik
dengan kekerasan.
Padahal
kontribusi Islam terhadap dunia tidaklah kecil. Banyak tokoh muslim yang
berlatar belakang ilmuwan, ulama, dokter, filosof, negarawan, penguasa, hingga
atlet memberi sumbangsih yang berharga bagi peradaban dunia yang bisa dinikmati
hingga saat ini. Buku berjudul Ensiklopedia Tokoh Muslim ini, menyuguhkan nama-nama
serta karya mereka yang patut diapresiasi dan diingat dalam prasasti sejarah.
Salah satu nama
yang hingga kini menjulang di menara gading ilmu pengetahuan adalah Abu Ali
Al-Husain ibn Abdullah ibnu Sina. Seorang ilmuwan terkemuka pada zaman
pertengahan yang di Barat dikenal dengan nama Avicenna. Seorang pakar
kedokteran, matematika, astronomi, sekaligus filsuf dan ensiklopedis.
Ibnu Sina juga
dikenal sebagai pakar ilmu jiwa. Tidak kurang dari 276 buku lahir dari
pemikirannya. Pengaruh pria yang meninggal pada Sya’ban 428 H/Juni 1037 M dalam
usia 57 tahun akibat serangan penyakit kolik ini, dapat terlihat dari
penghormatan yang diberikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Paris yang
memasang gambarnya di auditorium almamater. (Halaman 329-331)
Selain Ibnu
Sina, dunia juga mengenal sosok Al-Farabi yang seluruh hidupnya (80 tahun)
diabdikan untuk ilmu pengetahuan. Tidak mengherankan jika ia disebut menguasai
70 bahasa, ahli logika, matematika, teoligi, dan politik, namun lebih dikenal
sebagai filosof. Figur-figur lain yang patut disebut adalah Al-Battani, Ibnu
Rusyd (Averroes), Ibnu Batutah, dan Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.
Nama yang disebut
terakhir bahkan berjasa besar dalam menyusun cara menghitung dan menggunakan
angka-angka yang dikenal oleh orang-orang Eropa sebagai cara menghitung India (algoritmi de numero indorum). Ia juga
dikenal sebagai orang yang pertama kali menyusun aljabar dan persamaan dalam
sebuah karya.
Dari
Indonesia, muncul nama Soekarno (18 Shafar 1319 H/6 Juni 1901 M - 17 Rabi’
Al-tsani 1370/21 Juni 1970M. Presiden pertama Republik Indonesia ini dikenal
sebagai seorang negarawan, politisi, nasionalis, dan humanis. (Halaman 579)
Kiprahnya dalam gerakan Non-Blok serta Konferensi Asia Afrika tidaklah dapat
dianggap remeh. Terlebih perjuangannya dalam memimpin kemerdekaan bangsanya
membuat ia beberapa kali menerima hukuman bui dan buang dari pemerintah
Kolonial Belanda.
Nama-nama
seperti Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Muhammad Khalil Bangkalan, Muhammad
Saleh Darat, Hasyim Asy’ari, Wahid Hasyim, Sjafruddin Prawiranegara, Soedjatmoko,
Ahmad Dahlan, Abdurrahman Wahid dan lain-lain turut pula mewakili Indonesia dalam
ensiklopedia ini.
Dominasi
kaum laki-laki nampaknya menjadi sebuah keniscayaan dalam sejarah Islam. Lebih
dari sembilan puluh persen nama tokoh yang ada dalam buku ini, adalah kaum
Adam. Mayoritas para perempuan yang disebut juga berasal dari masa nabi
Muhammad, seperti nama ‘Aisyah binti Abu Bakar yang menjadi istri Nabi sekaligus
puteri sahabat terkemuka. Muslimah di abad modern salah satunya diwakili oleh
Benazir Bhutto, mantan Perdana Menteri perempuan pertama Pakistan.
Tidak
kurang dari seribu tokoh muslim dihimpun dalam buku setebal enam ratus tujuh
puluh delapan yang disusun secara alfabetik ini, dari huruf A sampai Z. Para
tokoh yang berada di dalamnya berasal dari beragam disiplin keilmuan, lintas
zaman, aneka negara-bangsa, dan berbagai kelompok serta mazhab dalam Islam.
Patut
dipertanyakan adalah keberadaan nama Babak Al-Khurrami (wafat 223 H/838 M),
pemimpin gerakan Al-Khurramiyyah. Kemunculannya dalam ensiklopedia ini cukup
mengganggu karena sebagaimana ditulis oleh Ahmad Rofi’ Usmani, penulis buku
ini, sendiri dia adalah tokoh yang ajarannya menyimpang dari hakikat Islam.
(Halaman 176)
Meski
demikian, secara keseluruhan karya tebal ini patut diapresiasi sebagai upaya
kerja keras dari penulisnya untuk menghimpun nama-nama tokoh muslim yang pernah
hidup, berkarya, dan berkontribusi menghiasi pentas sejarah dunia.
Selain agar
menginspirasi para pembaca dan diharapkan nama mereka akan dikenal tak lekang
oleh waktu, keberadaan ensiklopedia ini mampu menyadarkan pembaca secara lebih
luas bahwa Islam tidak identik dengan radikalisme sebagaimana yang terjadi saat
ini. Sebaliknya, sebagaimana ditunjukkan oleh kiprah para tokohnya, Islam hadir
memberi manfaat bagi peradaban manusia.
No comments:
Post a Comment