Saturday, November 28, 2015

Dua Gus, Satu Kiai

Koran Sindo, 29 November 2015

Judul Buku: Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus
Penulis: K.H. Husein Muhammad
Penerbit: Noura Books
Cetakan: I, Oktober 2015
Tebal: 179 Halaman

Raga KH. Abdurrahman Wahid memang sudah lama pergi meninggalkan keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mencintainya. Namun pemikiran, sikap, pengalaman, hingga humornya akan senantiasa terus hidup di benak semua orang.

Gus Dur, demikian ia biasa dipanggil, memang sosok nyentrik langka tanding. Dia bukan hanya seorang kiai yang pintar memintal dalil agama dengan aneka referensi dan mantan pemimpin sebuah organisasi keagamaan terbesar sedunia, namun juga sosok negarawan, budayawan, intelektual, pembela kaum minoritas, mantan Presiden RI hingga produsen berbagai lelucon yang menyegarkan pemecah kebekuan.

Dengan keluasan ilmu, kedalaman pemahaman serta keberaniannya dalam mengemukakan pendapat, Gus Dur kerap memicu kontroversi. Cap “liberalis”, “antek Yahudi”, bahkan “kafir” kerap diterimanya dari individu maupun kelompok yang gagal paham atas ide-ide dan sepakterjangnya. Sedangkan tidak sedikit pula para pengagumnya menganggap Gus Dur sebagai seorang wali, sang kekasih Tuhan.

Buku berjudul Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus ini, tentu bukanlah sebuah biografi lengkap sosok yang biasa mengenakan kacamata tebal tersebut. Melainkan sebuah buku kumpulan cerita yang dikisahkan oleh sahabat terdekat Gus Dur, KH. Mustofa Bisri atau yang populer dikenal Gus Mus, kepada KH. Husein Muhammad.

Sejatinya obrolan antara keduanya hanya berlangsung sekitar satu jam. Namun kemampuan Gus Mus dalam menuturkan cerita dan kemahiran kiai Husein dalam mengurainya dalam perspektif yang lebih luas, menjadikan buku ini bukan hanya menarik dari sisi cerita namun juga sarat makna. Namun tetap dalam bahasa obrolan yang ringan sehingga mudah dipahami para pembaca.

Gus Mus atau KH. Mustafa Bisri merupakan seorang ulama dan pengasuh pondok pesantren besar di Rembang, Jawa Tengah serta Rais Syuriah PBNU. Kapabilitas keilmuwan dan keluasan wawasannya dalam agama (Islam) tidak ada yang meragukan. Ia juga kerap disebut sebagai budayawan, penulis, penyair dan pelukis.

Kedekatannya dengan almarhum Gus Dur sudah terjalin sejak lama, tepatnya ketika masih kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir, puluhan tahun silam. Salah satu bukti kedekatan antara keduanya antara lain sebagaimana yang dikisahkan dalam buku ini. Seminggu sebelum kepulangannya ke Sang Khalik, Gus Dur secara khusus menyempatkan diri untuk mampir ke kediaman Gus Mus. Padahal kondisi kesehatannya saat itu sedang sakit. (Halaman 1-17)            

Memperbincangkan sosok Gus Dur tentu tidak akan gayeng tanpa mendaras kisah-kisahnya yang unik maupun perilakunya yang terkesan ganjil mengundang tawa. Namun humor cucu pendiri NU, Hadharatus Syaikh Hasyim Asyari, ini tentu bukan humor biasa, melainkan humor seorang jenius yang selalu menyiratkan makna. Salah satunya humor Gus Dur ketika menjawab persoalan gagasan Negara Islam.

Sekitar tahun 1970-1980-an, Gus Dur diundang oleh Arief Budiman, sosiolog dan tokoh golput termasyhur era Orde Baru, menjadi pembicara utama dalam perbincangan ilmiah yang membahas tema seputar hubungan Islam dengan negara, kebangsaan, dan demokrasi. Seperti biasa, Gus Dur tampil dengan pemikiran-pemikirannya yang brilian.

Satu per satu konsep yang pernah ada, pernah dibicarakan para pemikir dan cendekiawan Muslim dunia diurainya secara lugas disertai dengan penyampaian kekuarangan dan kelebihan masing-masing. Sayangnya, uraian Gus Dur berakhir dengan kesimpulan yang tidak memuaskan para peserta seminar.

Kebingungan yang dipuncaki oleh sebuah pertanyaan penting kepada Gus Dur “Adakah konsep atau sistem dan bentuk negara menurut Islam ?” Ditodong dengan pertanyaan demikian, Gus Dur bukannya bingung, dengan santai ia menjawab “Itu yang belum aku rumuskan”. (Halaman 82)

Bagi sebagian orang, jawaban tersebut mungkin dianggap hanya sebatas candaan. Namun menurut kacamata kiai Husein jawaban tersebut sangat diplomatis. Gus Dur boleh jadi hendak mengatakan bahwa Islam tidak punya konsep politik dan kenegaraan. Islam hanyalah mengajukan nilai-nilai yang menjadi ruh dari seluruh sistem sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan.

Sebagai seorang yang menimba ilmu dari Gus Dur selama tidak kurang dari tujuh tahun, kiai Husein tentu memahami pola pemikiran Gus Dur. Keterlibatannya pada tahun 1997 dalam pendirian Yayasan Puan Amal Hayati bersama Sinta Nuriyah, istri tercinta Gus Dur, membuktikan kedekatannya dengan keluarga Gus Dur. (Halaman 179)

Karenanya, buku yang ditulis oleh aktivis Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan tersebut, dapat dikatakan sebagai rekaman kesaksian dua orang sahabat dekat KH. Abdurrahman Wahid akan sepak terjangnya semasa hidup. Meski hanya sebagian kecilnya saja.

Gus Dur dan Gus Mus adalah dua figur unik yang lahir dari rahim pesantren tradisional. Keduanya, meski dikenal sebagai tokoh agama yang mumpuni namun tidak membatasi diri terhadap aktivitas, yang bagi sebagian orang dianggap, di luar dunia pesantren. Interaksi mereka dengan berbagai lapisan masyarakat, komunitas, etnis dan agama secara langsung mampu memperkenalkan kultur dan identitas pesantren kepada masyarakat secara lebih luas.

Demikian pula dengan kiai Husein, penulis buku setebal seratus tujuh puluh sembilan halaman ini. Meski tidak mengenakan gelar “Gus”, namun lelaki asal Cirebon ini berasal dari kultur yang sama dengan dua Gus di atas. Kiprahnya dalam penyadaraan kesetaraan gender sudah dikenal luas di Indonesia, bahkan dunia.
        

1 comment:

  1. SAYA INGIN BERBAGI CERITA KEPADA SEMUA ORANG BAHWA MUNKIN AKU ADALAH ORANG YANG PALING MISKIN DIDUNIA DAN SAYA HIDUP BERSAMA ISTRI DAN 3 BUAH HATI SAYA SELAMA 10 TAHUN DAN 10 TAHUN ITU KAMI TIDAK PERNAH MERASAKAN YANG NAMANYA KEMEWAHAN,,SETIAP HARI SAYA SELALU MEMBANTIN TULANG BERSAMA SUAMI SAYA UNTUK KELUARGA SAYA NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH CUKUP UNTUK KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA SAYA..AKHIRNYA AKU PILIH JALAN TOGEL INI DAN SUDAH BANYAK PARA NORMALYANG SAYA HUBUNGI NAMUN ITU SEMUA TIDAK PERNAH MEMBAWAKAN HASIL DAN DISITULAH AKU SEMPAT PUTUS ASA AKHIRNYA ADA SEORANG TEMAN YANG MEMBERIKAN NOMOR AKI SOLEH JAFFAR,,SAYA PIKIR TIDAK ADA SALAHNYA JUGA SAYA COBA LAGI UNTUK MENGHUBUNGI AKI SOLEH JAFFAR DAN AKHIRNYA AKI SOLEH JAFFAR MEMBERIKAN ANGKA GHOIBNYA DAN ALHAMDULILLAH BERHASIL..KINI SAYA SANGAT BERSYUKUR MELIHAT KEHIDUPAN KELUARGA SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA,DAN TANDA TERIMAH KASIH SAYA KEPADA AKI SOLEH JAFFAR SETIAP SAYA DAPAT RUANGAN PASTI SAYA BERKOMENTAR TENTAN AKI SOLEH JAFFAR …BAGI ANDA YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI AKI SOLEH JAFFAR: 0853---> 7778 ---> 3331, ATAU

    KLIK DISINI 4d 5d 6d












    Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
    benar-benar merasakan yang namanya kemenangan dan alhamdulillah saya dpat Rp 257 juta dan semuaini
    berkat bantuan angka dari AKI SOLEH JAFFAR]
    karena cuma Beliaulah ang memberikan angka
    goibnya yg di jamin 100% tembus awal saya
    bergabung hanya memasang 100 ribu karna
    saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
    tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
    angkanya,,,,buat anda yg butuh angka yang dijamin tembus
    hubungi AKI SOLEH JAFFAR] DI Nomor Ini 0853---> 7778 ---> 3331,,
    insya allah beliu akan menbatu kesusahan
    anda apalagi kalau anda terlilit hutang Aki Bisabantu Anda trima kasih.?

















    ReplyDelete