Tuesday, July 10, 2012

Menjadi Ayah Motivator

Bisnis Indonesia, 8 Juli 2012
 
Judul Buku: Si Monyet Cerdik; Ayah ala Motivator
Penulis: Krishnamurti
Penerbit: Kanisius
Cetakan: I, Mei 2012
Tebal: 234 Halaman

Adversity Quotient (AQ) adalah kecerdasan yang sangat diperlukan seorang anak, selain kemampuan lainnya, seperti IQ, EQ, atau SQ. AQ adalah kemampuan seseorang mengatasi masalah atau kesulitan agar bisa berhasil dalam kehidupan.

Fakta membuktikan, banyak orang yang berotak cerdas dengan IQ yang di atas rata-rata, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, juga mudah bergaul, tetapi kurang mampu menghadapi masalah-masalah yang menghadang, hingga pada akhirnya gagal mencapai tujuan hidupnya dan hanya menjadi tukang gosip. 

Buku berjudul lengkap Si Monyet Cerdik; Ayah ala Motivator ini, salah satu tujuannya adalah berusaha untuk membantu para ayah (orangtua) dalam upaya mengembangkan Adversity Quotient (AQ) tersebut. Meski demikian, buku yang terdiri dari enam bab ini mengupas banyak hal menarik seputar dunia parenting yang disuguhkan dengan bahasa yang ringan dan cenderung kocak penuh humor.    

Sebagaimana diakui oleh Krishnamurti, penulisnya, buku ini berisi ide-ide sederhana mengenai parenting, disertai teknik-teknik terapan yang mudah perihal menjadi seorang ayah yang mampu memotivasi jiwa anak. Di dalamnya, juga terdapat beberapa potongan kalimat pendek yang diharapkan mampu menjadi insight, inspirasi, atau ide bagi para pembaca.

Mendidik anak memang gampang-gampang susah. Terkadang, anak-anak perlu dimarahi, dicolek, ditertawakan, dihina, bahkan disabet pakai rotan; kadang perlu dipuji, dipeluk bangga, bahkan diberi jempol like layaknya di facebook, hal tersebut dilakukan dengan alasan sebagai stimulus untuk anak-anak yang akan berguna saat mereka berada di tengah masyarakat kelak.

Salah satu hal terpenting yang perlu dimiliki oleh orangtua dalam mendidik anak adalah keyakinan, bahwa cara apapun yang digunakan, walau salah, keliru, bingung, tidak tepat, namun saat dilakukan cinta dan kasih sayang, maka buahnya pasti akan berhikmah, wangi, dan ranum. (Halaman 21)

Menanamkan keyakinan dan kepercayaan diri, menjadi fondasi seorang ayah motivator dalam mendidik anak, karena tanpa keyakinan sebesar apapun dorongan dari luar, akan sangat sulit terwujud bagi seseorang (anak) untuk mengejar mimpi-mimpinya. Untuk menumbuhkan keyakinan, kita harus mengenali diri kita secara lebih dalam, menerima segala kelebihan dan kekurangan, sambil terus mengembangkannya.

Bagian lain buku ini menekankan tentang pentingnya para orangtua untuk berlaku cerdik dalam menghadapi anak mereka. Berisi ide-ide terapan yang praktis, mudah, dan bias dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Izinkan anak-anak mengambil keputusan untuk menjadi juara pada kehidupan mereka sendiri. Bukan orangtua yang menginginkan mereka juara. Tempatkan posisi orangtua hanya sebagai pembimbing anak-anak. (64)

Banyak sekali teknik untuk melatih anak menjadi cerdas. Namun, melatih anak menjadi cerdik, tentu tidak mungkin dengan membaca buku. Lalu apa yang harus diilakukan untuk menjadikan anak cerdik ? dengan memberikan tantangan yang melingkupi aspek penglihatan (visual), pendengaran auditori, perasaan (kinestetik, indra peraba), penciuman dan pengecapan.

Buku ini dirancang agar pembaca dapat menjelajahi halaman demi halaman di dalamnya dengan teknik yang biasa dilakukan para monyet, yang dikenal sebagai binatang yang suka melompat kesana kemari. Sehingga pembaca dapat memilih apakah hendak membacanya secara berurutan sesuai dengan bab yang telah disusun, atau secara melompat-lompat sesuai selera dan kebutuhan masing-masing.

Diharapkan, setelah membaca buku ini, para pembaca yang notabene merupakan para orangtua, dapat semakin menjadi ayah-ibu yang bukan hanya peduli dan memerhatikan anak-anaknya, tetapi juga lebih humoris terhadap anak, atau dalam bahasa Krishnamurti menjadi “orang edan”, dan menjadi “rumah edan” karena penuh keriangan. (Halaman 229) 

Namun, buku setebal 234 halaman ini bukan hanya melulu bercerita tentang bagaimana menjadi ayah yang mampu memotivasi anak, tetapi juga sekaligus berusaha menjelaskan kiat-kiat kesuksesan terhadap siapa saja yang membacanya, karena bukankah setiap kita pada dasarnya hanyalah anak-anak yang akan terus tumbuh dan belajar ?

3 comments: