Koran Sindo, 08 September 2013
Judul Buku: Milyarder Baru Diusia 17 Tahun
Penulis: Hermawan Aksan
Penerbit: Pustaka Inspira
Cetakan: I, Juni 2013
Tebal: 168 Halaman
Nama aslinya
Nicholas D’Aloisio-Montilla atau lebih dikenal dengan Nick D’Aloisio. Usianya
saat ini baru menginjak 17 tahun. Seperti remaja lain seusianya, aktivitas Nick
berkutat pada sekolah, bermain dengan teman-teman dan mengutak-atik komputer.
Penampilannya juga tidak ada yang istimewa.
Akan tetapi, tidak
seperti kebanyakan anak muda lainnya, laki-laki kelahiran London 1 November
1995 ini telah menjadi seorang milyarder, bukan dari pemberian orang tua,
menang undian atau lotre, melainkan hasil kerja cerdas nan inovatif yang
diawali oleh kegemarannya mengutak-atik komputer.
Diperkirakan ia
memperoleh 30 juta dolar AS atau setara dengan 290 milyar rupiah dari Yahoo!
Plus kepemilikan saham perusahaan sebagai imbalan atas penjualan Summly, sebuah
aplikasi dengan algoritma kompleks yang mampu meringkas berita panjang dalam
jaringan internet (daring) menjadi tiga paragraf pendek sehingga mudah dibaca
di layar smartphone.
Aplikasi ini
memungkinkan pengguna untuk mencari topik utama sebuah artikel berita lebih
cepat dan mudah. Aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk membaca artikel
berita dengan hasil ringkasan teks yang lebih pendek daripada teks asli, tanpa
harus membaca keseluruhan artikel berita. (Halaman 30)
Ide pembuatan
Summly berawal dari rasa frustrasinya saat mengerjakan tugas mata pelajaran
Sejarah pada April 2011. Nick kerepotan dengan bertumpuknya artikel tak relevan
saat mencari bahan di internet. Maka ia pun mulai memikirkan membuat sebuah
aplikasi untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
Aplikasi ini
pertamakali dibuat di meja belajar dalam kamarnya saat ia masih berusia 15
tahun. Dan diluncurkan dengan nama Trimit pada tahun 2011. Sedangkan Summly,
pengembangan dari Trimit diluncurkan setahun kemudian, tepatnya pada November
2012.
Kisah sukses Nick
yang sukses dan kaya di usia muda tidaklah terjadi dalam sekejap mata, namun
melalui proses panjang dalam rentang waktu yang cukup lama. Ketertarikan Nick
pada teknologi menjadi modal utamanya.
Pada usia sembilan
tahun, Lou Montilla sang ayah, memberikannya komputer sehingga Nick mampu
mempelajari iMovie, Final Cut Pro, dan sebagainya untuk membuat video yang
bagus dan melakukan hal-hal kreatif lainnya. Sedangkan ibunya, Diana D’Aloisio,
sering menemaninya dalam perjalanan bisnis ke sejumlah negara.
Keberadaan seorang
investor Hong Kong bernama Li Ka-shing juga memiliki andil besar bagi Nick menuju
kesuksesan. Ketertarikan sang taipan terhadap Trimit membuatnya rela
menggelontorkan dana investasi sebesar 250 ribu dollar Amerika, meski pada awalnya
ia terkejut setelah mengetahui Nick baru berusia 15 tahun. Dana tersebut
memudahkan Nick untuk memulai pengembangan aplikasi yang ia angankan.
Menurut Jon Mertz,
Ada empat faktor yang membawa Nick menuju sukses, yaitu; pertama, memiliki impian sejak dini. Kedua, pecahkan masalah yang yang dihadapi. Prinsip ini juga
merupakan prinsip abadi dalam inovasi. Ketiga,
timing yang tepat. Keempat, mampu bekerja lintas generasi,
bahkan teritorial negara.
Sisi lain yang
menentukan kesuksesan Nick adalah ia pandai berbicara dan sangat percaya diri
bahwa ia akan sukses. Kepercayaan diri dan tiadanya rasa takut yang dimiliki
Nick serta anak-anak muda lainnya dari “generasi millennium” mengejutkan editor
majalah The Economist, Matthew
Bishop, sehingga ia menyebutnya sebagai pertanda datangnya fajar zaman keemasan
inovasi. (Halaman 82)
Sosok Nick semakin
mengukuhkan teori bahwa orang-orang sukses di jagat teknologi memulai usaha
sejak berumur 20-an tahun. Sebut saja misalnya mendiang Steve Jobs yang identik
dengan Apple, sudah bekerja pada usia
19 tahun. Pendiri Microsoft, Bill
Gates, merintis sejak usia 20 tahun, dan Mark Elliot Zuckerburg pada usia yang
sama menciptakan Facebook.
Semuanya memiliki
enam ciri yang sama, yaitu; memiliki keyakinan yang teguh, gairah yang tinggi,
keberanian, inovasi, visi ke depan, serta tindakan yang segera. Lalu, apakah
seorang yang biasa-biasa saja mampu meraih kesuksesan sebagaimana Nick
D’Aloisio dan kawan-kawan ?
Para ahli
psikologi menyatakan; bisa, dengan syarat membekali diri dengan kesadaran akan
realitas, ide-ide yang membangkitkan kesuksesan, dan belajar secara aktif. Ketiga
konsep tersebut telah terbukti keabsahannya melalui kehidupan orang-orang
sukses yang telah bertransformasi dari orang biasa menjadi luar biasa. (Halaman
147)
Meski ketebalannya
hanya 168 Halaman, namun kehadiran buku berjudul lengkap Milyarder Baru
Diusia 17 Tahun ini, berhasil
menghadirkan figur orang sukses pada usia yang masih muda bernama Nick D’Aloisio. Di dalamnya juga akan kita temukan
sosok-sosok entrepreneur muda kelas
dunia lainnya, yang telah menjadi sumber inspirasi banyak orang.
Selain itu, karya
Hermawan Aksan ini bukan sekedar mendongengkan kisah sukses seorang Nick, namun
juga faktor-faktor dan prinsip-prinsip umum yang memungkinkan kesuksesan itu datang.
Sehingga diharapkan pembaca mampu menyusuri jalan kesuksesan sebagaimana yang
dilalui Nick, meski dalam bidang yang berbeda.
No comments:
Post a Comment