Penulis: Rhonda Byrne
Penerjemah: Rani Moediarta
Penerbit: Gramedia Pustaka utama
Cetakan: I, Desember 2010
Tebal: 290 Halaman
“Anda semestinya memiliki segala sesuatu yang Anda cintai dan dambakan. Pekerjaan Anda semestinya pekerjaan yang mengasyikkan, dan Anda semestinya mencapai apa yang ingin Anda capai. Hubungan Anda dengan keluarga dan teman-teman semestinya penuh kebahagiaan. Anda semestinya memiliki uang untuk membiayai hidup yang Anda impikan”.
Itulah kalimat pengantar yang dilontarkan Rhonda Byrne untuk menstimulus pembaca buku ini. Setelah sukses dengan buku pertamanya The Secret, yang menjadi bestseller di seluruh dunia dan diterjemahkan ke dalam 46 bahasa, kini Rhonda menuangkan kembali gagasan-gagasannya dalam buku berjudul The Power. Kelahiran karya inovatif ini dilandasi oleh itikad mulianya untuk menyebarkan virus kebahagiaan bagi miliaran manusia, sebagaimana yang telah diupayakannya dengan buku pertama.
Rhonda dalam Sekuel ini, berusaha mengungkapkan suatu kekuatan tunggal paling dahsyat di semesta kita, yaitu Daya. Pada dasarnya daya tidak dapat dirumuskan secara definitif, namun keberadaannya dapat dirasakan. Mengutip kata-kata sang penemu telepon, Alexander Graham Bell, bahwa “apa daya ini sesungguhnya, tak mampu saya ungkapkan; yang saya tahu hanyalah daya itu ada”. (Halaman 5)
Keberadaan daya dapat dibuktikan justru dengan efek yang ditimbulkannya. Rhonda menggambarkan bahwa tanpa daya, kita tak pernah lahir. Tanpa daya, tiada satu manusia pun di planet ini. Setiap penciptaan, dan kreasi manusia berasal dari daya. Kesehatan sempurna, jalinan hubungan yang luar biasa, karier yang anda cintai, hidup yang penuh kebahagiaan, dan uang yang kita butuhkan untuk menjadi, melakukan dan memiliki segala yang kita inginkan, semua berasal dan membuktikan keberadaan daya itu sendiri.
Jika dalam buku pertamanya (The Secret) Rhonda lebih menekankan faktor hukum tarik menarik (the law of attraction) sebagai rahasia di balik kesuksesan orang-orang pada masa lampau, maka dalam buku ini Rhonda hendak mengungkap keberadaan daya sebagai penggerak terhadap kinerja seluruh semesta. Kekuatan daya terpendam dalam diri manusia, dan memerlukan kunci-kunci untuk membukanya. Menurut Rhonda, ada tiga kunci pembuka daya tersebut; cinta, syukur dan permainan.
Untuk menggunakan cinta sebagai daya utama dalam hidup, kita harus mencintai seakan-akan belum pernah mencintai sebelumnya. Rhonda menganjurkan agar kita jatuh cinta pada kehidupan ini. Karena ketika kita jatuh cinta pada kehidupan, tiap batasan akan menjadi lenyap. Jatuh cinta-lah pada kehidupan, itulah kunci pertama dan utama membuka daya, lepaskanlah apa yang ada dalam diri, dan kita akan menjadi tak terbatas dan tak tertaklukan. (halaman 135)
Cinta membuat manusia memancarkan dayanya secara luar biasa. Semakin besar cinta yang kita lepaskan, akan semakin besar pula daya yang terpancar dalam diri. Kita dapat memanfaatkan daya, sebagai kekuatan tertinggi di semesta ini hanya dengan mengungkapkan rasa cinta. Bila diilustrasikan, cinta ibarat air dalam gelas dan tubuh kita adalah gelas. Ketika dalam gelas hanya terdapat sedikit air, berarti gelas itu kekurangan air. Maka yang harus kita lakukan untuk memenuhi gelas dengan air hanyalah mengisinya dengan air. Begitulah antara cinta dan tubuh.
Rasa syukur merupakan kunci kedua pembuka daya sekaligus satu ungkapan cinta yang tertinggi. Setiap kali bersyukur, berarti kita memberikan cinta, dan berdasarkan hukum tarik menarik, apapun yang kita berikan akan kembali kepada kita. Entah berterima kasih (syukur) kepada seseorang, mobil, liburan, keindahan matahari terbenam atau peristiwa apapun yang menyenangkan kita, maka pada dasarnya kita sedang memberikan cinta, dan akan menerima kembali lebih banyak kegembiraan.
Ya, rasa syukur akan melipatgandakan segala sesuatu dalam hidup kita. Ketika kita bersyukur atas segala sesuatu yang kita miliki, betapa pun kecilnya, yakinlah kita akan menerima lebih banyak lagi. Rhonda mencontohkan Albert Einstein, salah satu ilmuwan terbesar yang pernah hidup, ketika ditanya tentang pencapaian tertingginya ia menjawab, mengucapkan terima kasih pada orang lain sekurang-kurangnya seratus kali dalam sehari. Hasilnya, namanya semakin menjulang sebagai ilmuwan.
Sedangkan kunci ketiga -setelah cinta dan syukur- adalah permainan. Cara ini dapat membuat diri merasa lebih nyaman dalam setiap hal dalam hidup. Kita dapat membayangkan diri kita sebagaimana yang kita angankan, dan berimajinasilah sesuai dengan yang citra yang kita inginkan tersebut. Maka, menurut Rhonda, ketika kita membayangkan impian kita, maka hukum tarik menarik akan menerimanya sekarang. (Halaman 163) Dengan kata lain, maka daya akan menggiring tindakan kita agar dapat mewujudkan semua impian yang kita bayangkan.
No comments:
Post a Comment