Judul Buku: Ensiklopedi Kiamat
Penulis: Umar Sulaiman al-Asyqar
Penerjemah: Irfan Salim, dkk.
Penerbit: Zaman
Cetakan: I, 2011
Tebal: 710 Halaman
Geger kiamat 2012 sempat menjadi perbincangan sengit di kalangan masyarakat. Isu yang berawal dari ramalan suku Maya ini tak urung sempat menimbulkan kepanikan pada beberapa komunitas kecil di Barat dan menjadi perdebatan, bahkan menghiasi berita di beberapa media massa baik cetak maupun elektronik.
Kiamat, atau berakhirnya sebuah kehidupan di semesta pada dasarnya memang sebuah keniscayaan. Bukan hanya dogma agama yang berbicara demikian, namun juga berbagai disiplin keilmuan lain, seperti fisika. Jangankan jagat raya, bukankah manusia sendiri pun mengalami siklus datang dan pergi meninggalkan dunia. Terlebih dalam Fisika sendiri, terciptanya semesta akibat dari peristiwa ledakan besar (Big Bang), maka seperti itulah dunia ini diprediksi akan berakhir.
Sebagai sebuah peristiwa besar, terjadinya kiamat dipastikan menjadi salah satu dogma yang terkandung dalam agama. Terlebih, kiamat merupakan jembatan menuju dunia eskatologis, demikian pula dalam (agama) Islam. Risalah yang diturunkan oleh Tuhan melalui utusan (rasul)-Nya berupa informasi yang terkandung dalam wahyu Tuhan (al-Qur’an) jelas melampaui segala pengetahuan manusia. Sehingga bagi yang mengimani, segala sesuatu yang terkandung di dalamnya adalah kebenaran.
Lalu, benarkah kiamat akan terjadi tahun 2012 sebagaimana diributkan orang berdasarkan kalender suku Maya? Pada dasarnya, iman terhadap kiamat merupakan salah satu dasar dalam Islam dan tidak ada keraguan sedikitpun tentangnya. Bahkan Allah sendiri dalam al-Qur’an bersumpah bahwa kiamat pasti datang. Demikian dikatakan Umar Sulaiman dalam buku ini yang berjudul lengkap Ensiklopedi Kiamat: Dari Sakratul Maut hingga Syurga-Neraka.
Kata kiamat berasal dari bahasa Arab qiyamah, merupakan bentuk masdar dari kata kerja qama-yaqumu, yang difeminakan (dimasukkan huruf ta’ marbuthah di akhir kata) untuk menunjukkan mubalaghah (kebesaran, kedahsyatan, kehebatan). Dinamakan demikian karena pada hari itu terjadi peristiwa peristiwa besar yang telah dijelaskan oleh nas-nas. Di antara peristiwa itu adalah bangkitnya (qiyam) manusia dari kematian untuk menghadap Tuhan semsesta alam. (hlm. 244)
Meski demikian, berbeda dengan geger kiamat 2012, kapan tepatnya kiamat itu terjadi tidak seorangpun mengetahuinya, bahkan seorang Rasulullah kekasih-Nya. Al-Qur’an menjelaskan bahwa pengetahuan tentang waktu kiamat merupakan ilmu khas Allah yang tidak diberitahukan kepada siapapun baik malaikat maupun nabi. Hal ini bertujuan agar membuat manusia selalu waspada dan menantinya terus menerus. Sehingga tidak putus untuk terus beribadah kepada Allah. (Halaman 116).
Namun dikarenakan Cinta-Nya kepada hamba-hamba-Nya, Allah memberikan “bocoran” berupa tanda-tanda yang muncul menjelang terjadinya kiamat melalui rasulullah. Sehingga yang mengabarkan kepada kita mengenai tanda-tanda tersebut adalah rasulullah dalam hadis-hadis beliau. Secara garis besar tanda-tanda tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian: tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Sebagaian tanda tersebut ada yang telah terjadi, dan sebagaian lagi masih menunggu.
Diutus dan wafatnya Rasulullah saw., terbelahnya bulan, api Hijaz menerangi punuk unta di Basrah, dan terhapusnya jizyah merupakan tanda-tanda dekatnya kiamat yang telah terjadi. Sedangkan tanda-tanda yang masih berlangsung dan mungkin terulang lagi adalah terjadinya penaklukan dan peperangan, munculnya dajal-dajal yang mengaku nabi, munculnya banyak fitnah di intern umat Islam, menyerahkan urusan bukan kepada ahlinya, rusaknya moral kaum muslim, hamba sahaya melahirkan tuannya, konspirasi bangsa-bangsa untuk menghancurkan umat Islam, munculnya berbagai bencana, melimpahnya harta, putusnya silaturahmi, guncangnya nilai-nilai dan kejamnya aparat.
Adapun tanda-tanda kiamat yang belum terjadi adalah; jazirah Arab kembali sarat dengan kebun dan sungai-sungai, Bulan terlihat membesar, binatang buas dan benda mati dapat bicara, sungai Efrat menyingkap gunung emas, keluarnya kekayaan alam yang terpendam di perut Bumi, kaum muslim terkepung di Madinah, Jahjah menjadi raja, munculnya beragam fitnah, dan munculnya al-Mahdi.
Kendati demikian, yang paling nyata atas dekatnya waktu kiamat adalah munculnya tanda-tanda besar yaitu; turunnya kabut dari langit, munculnya fitnah Dajal, turunnya Isa al-Masih, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, hapusnya Islam hilangnya al-Qur’an serta musnahnya orang-orang shaleh, manusia kembali kepada masa jahiliah dan menyembah berhala, penghancuran Ka’bah, Matahari terbit dari Barat, keluarnya binatang melata, serta munculnya api yang menggiring manusia ke Mahsyar.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah bagi orang-orang yang beriman bahwa kiamat bukan merupakan akhir segalanya, begitu pula halnya dengan kematian. Bahkan kehidupan panjang manusia justru baru dimulai, yang terpilah menjadi dua: Surga dan Neraka. Keduanya bahkan telah diciptakan dan telah ada. (hlm. 479) Keduanya merupakan dua kesatuan yang diciptakan terpisah, eksistensi keduanya tidak akan pernah berakhir. (hlm. 501)
Lazimnya sebuah ensiklopedi, buku setebal tujuh ratus sepuluh halaman ini memuat beragam hal yang meliputi keberadaan kiamat. Namun yang paling menarik adalah ketekunan penulisnya untuk menghimpun sumber-sumber dari al-Qur’an dan hadis secara tematik. Selain itu, buku ini juga dilengkapi berbagai pendapat ulama salaf dan khalaf mengenai kiamat, tidak lupa pula dengan interpretasi penulisnya sendiri. Meski demikian masih terbuka bagi penafsiran lain atas tanda-tanda terjadinya kiamat tersebut. Yang jelas dengan diutusnya Rasulullah saw. sebagai nabi terakhir merupakan tanda kuat bahwa kiamat memang sudah dekat.
No comments:
Post a Comment