Judul Buku: Optimalkan The Leader in You
Penulis: E. Widijo Hari Murdoko
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: I, 2013
Tebal: 220 Halaman
Keberadaan pemimpin sangat
vital bagi kelangsungan suatu organisasi, perusahaan bahkan negara. Jika
kualitas pemimpinnya bagus, maka ada harapan yang dipimpinnya akan menjadi berkualitas.
Sebaliknya, jika dipimpin oleh seorang yang lemah dan tidak berkarakter maka
organisasi, perusahaan bahkan negara tersebut akan kehilangan visi, atau yang
biasa dikenal dengan autopilot.
Sosok pemimpin kerap menjadi
magnet bagi lingkungan sekitarnya. Segala perbuatan dan gayanya cenderung
diikuti. Bahkan, baru sebatas mengunakan atribut pakaian, aksesoris,
perlengkapan hingga gaya berbicara sekalipun, jika yang melakukan adalah
seorang pemimpin yang diidolakan tak urung ditiru oleh para pengagumnya.
Pada dasarnya, sosok
pemimpin tidak mesti berkaitan dengan posisi atau jabatan yang di sandang
seseorang. Namun karena adanya pengaruh yang berdampak pada orang lain. Dengan
kata lain, selama orang itu mempunyai sesuatu yang dapat digunakan untuk mempengaruhi
dan menggerakkan orang lain untuk mencapai suatu tujuan, maka itulah pemimpin.
Setidaknya demikian menurut E. Widijo Hari
Murdoko dalam buku berjudul Optimalkan
The Leader in You ini. Pengaruh
serta kredibilitas seorang pemimpin dapat diukur dari seberapa besar
pengaruhnya dalam menggerakkan, mengarahkan, serta menentukan orang-orang di
sekitarnya. Pemimpin tidak boleh mengeluh, karena justru dialah yang seharusnya
menjadi sumber inspirasi dan solusi dalam memecahkan masalah.
Kemampuan mempengaruhi orang lain, sejatinya dimiliki oleh semua orang
sebagai sebuah potensi yang harus digali dan diasah. Muldoko menawarkan enam
sarana yang dapat diasah dan digunakan untuk mempengaruhi orang lain:
kecerdasan intelektual, keterampilan teknis, karakter kepribadian, mempunyai
hubungan, penguasaan informasi, serta posisi dan status sosial. (Halaman 18-25)
Besar kecilnya pengaruh seorang pemimpin dapat diperoleh melalui
penguasaan atas keenam sarana di atas. Seorang pemimpin juga harus memiliki visi
yang konkret dan jelas. sehingga sikap dan perilakunya menjadi terarah menuju
apa yang konsepsikannya sejak awal.
Tanpa adanya visi, siapa pun dengan mudah akan terombang-ambing oleh
keadaan. Terlebih bagi seorang pemimpin yang bertanggung jawab terhadap organisasi,
perusahaan atau negaranya. Visi berperan sebagai kompas yang menentukan kemana tujuan
akhir sebuah kebijakan. Sebuah impian, harapan, cita-cita maupun keinginan yang
diidealkan akan menjadi kenyataan.
Aspek penting lain yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah
kemampuan dalam hal manajerial. Dengan kemampuan manajerial yang dimiliki,
seorang pemimpin dapat secara efektif memimpin kelompok dan anak buahnya. Kemampuan
ini akan mendasari pemimpin dalam menentukan langkah-langkah yang harus diambil
agar dapat mewujudkan visi yang sudah ditetapkan. (Halaman 73)
Keberadaan sebuah tim yang efektif dan mampu bekerja secara optimal
juga turut mendukung kinerja seorang pemimpin untuk merealisasikan visinya.
Kemampuan pemimpin dalam mengatur dan menghidupkan dinamika kelompok terutama
potensi setiap anggota kelompok diuji.
Selain itu, kemampuan mengelola konfik juga harus dimiliki seorang
pemimpin mengingat konflik merupakan hal yang biasa ditemui dalam sebuah
organisasi. Konflik yang tidak dikelola secara efektif akan menjadi salah satu
pemicu munculnya bibit-bibit perpecahan yang mungkin akan muncul. Perbedaan
karakter, kepentingan nilai, serta tidak berjalannya komunikasi secara baik
merupakan beberapa penyebabnya.
Namun, munculnya konflik juga justru dapat mengakibatkan sesuatu yang
konstruktif apabila dari konflik ini membuat kehidupan kelompok menjadi
berkembang. Hal ini dapat terjadi jika pemimpin dan anggota kelompok memiliki
kesadaran yang tinggi untuk mencari penyebab terjadinya konflik dan berkomitmen
untuk mengelola serta menyelesaikannya dengan baik. (Halaman 114)
Oleh karenanya, seorang pemimpin juga harus seorang komunikator yang
efektif, yang mampu berkomunikasi dengan siapa pun baik anak buah, atasan,
rekan kerja maupun pelanggan. Sebagai seorang komunikator tugasnya tidak hanya
menyampaikan pesan, informasi, perintah, ataupun instruksi saja. Lebih dari
itu, efektivitasnya ditentukan oleh sejauh mana orang-orang di sekitarnya
segera mengeksekusi apa yang disampaikannya.
Melalui kehadiran buku
setebal 220 halaman ini, Murdoko berharap lahirnya para pemimpin
yang memiliki kesadaran untuk melakukan identifikasi terhadap dirinya sendiri
dan mendefinisikan ulang perannya. Pemimpin yang berhasil dan berdampak positif
adalah apabila kehadirannya selalu dirindukan dan dapat diandalkan orang lain.
Sebagaimana
diakui penulisnya, buku ini bukanlah satu-satunya buku yang membahas tentang leadership.
Buku ini bukan pula sebuah buku yang berisikan hal-hal hebat dan luar biasa.
Buku ini berisi hal-hal biasa saja tetapi, menurutnya, apabila kita dapat
memunculkan keseriusan maka akan mendatangkan sesuatu yang luar biasa.
Terdiri dari sembilan bab dan dalam setiap babnya Murdoko selalu menyertakan
kuesioner, skala penilaian dan komitmen pengembangan sehingga pembaca dapat
menguji langsung semua teori yang telah dibacanya serta mengukur berapa banyak
perubahan yang terjadi pada dirinya untuk menjadi seorang pemimpin.
No comments:
Post a Comment