Koran Sindo, 8 Mei 2011
Judul Buku: How to Become A Money Magnet
Penulis: Marie-Claire Carlyle
Penerbit: Foresta
Penerjemah: Dwi Karyani
Cetakan: I, April 2011
Tebal: 271 Halaman
Tahukah Anda bahwa bahasa yang kita gunakan sehari-hari, baik dalam tulisan, lisan, atau dalam cara kita berpikir, dapat memengaruhi kita untuk menjadi magnet uang?
Setidaknya, demikianlah menurut Marie-Claire Carlyle penulis buku berjudul How to Become A Magnet Money ini.Teorinya adalah pikiran, tubuh, dan jiwa pada hakikatnya terhubung. Pilihlah kata-kata yang dapat memberi perasaan positif. Maka, perasaan positif tersebut akan bertindak sebagai magnet, menarik alasan lebih banyak untuk merasakan hal positif.
Secara sederhana dapat dikatakan menjadi magnet uang berarti mencari kekayaan dalam diri guna menarik kekayaan dari luar. Prinsipnya kita adalah magnet, menarik apa pun yang kita pikirkan ke dalam hidup kita. Hal ini bukan omong kosong belaka, sains telah membuktikan bahwa kita adalah makhluk energik dan kita mampu menarik apa yang kita pikirkan. Hidup kita sendiri pada dasarnya merupakan refleksi atas pemikiran kita, baik pikiran sadar maupun bawah sadar.
Maka dengan demikian mengubah pemikiran berarti mengubah kehidupan kita (halaman 244). Teori magnet uang berdasarkan pada prinsip tarik-menarik (law attraction) adalah sebuah hukum semesta yang tidak dapat dihindari. Hukum ini menyatakan bahwa “suka akan menarik suka”. Jika kita marah, kita akan menarik lebih banyak lagi alasan untuk marah. Jika merasa kaya dan bersyukur atas segala yang kita miliki, kita akan mampu menarik lebih banyak alasan untuk merasa kaya dan bersyukur atas semua yang kita miliki.
Albert Einstein, seorang fisikawan terbesar yang pernah ada, menjelaskan fenomena ini melalui rumusan fisika kuantumnya yang terkenal; E=mc2, yang maknanya bahwa semua materi terdiri atas energi. Kursi, meja, tirai, pakaian, tubuh bahkan pikiran, semua terbuat dari energi. Semakin padat suatu objek, semakin rendah frekuensi energinya. Melalui energi, kita pada dasarnya terkait dengan segala sesuatu yang lain (halaman 39).
Kondisi keterkaitan ini membuka berbagai kemungkinan dan keajaiban. Jika kita mengirimkan getaran pada frekuensi tertentu, maka kita akan menarik koneksi yang sama. Jika benar-benar yakin bahwa segala sesuatu itu mungkin, maka kita akan terhubung dengan berbagai kemungkinan. Saling keterkaitan sendiri artinya tidak ada yang terjadi secara kebetulan.
Luruskan pikiran untuk menarik lebih banyak uang maka akan menarik lebih banyak uang, demikian pula sebaliknya. Namun, dalam praktiknya hal tersebut tidaklah mudah karena tantangan terbesar bagi pikiran kita ada pada pikiran bawah sadar. Celakanya lagi, lebih dari 80 persen pemikiran kita berasal dari pikiran bawah sadar, sehingga kita mungkin akan membuat, tanpa sadar, suatu kenyataan yang dengan pikiran sadar tidak kita sukai.
Misalnya; kita ingin punya banyak uang (pikiran sadar) tapi kita tidak menyukai orang kaya (pikiran bawah sadar) karena telah tertanam pikiran bahwa “orang kaya itu jahat”.Sehingga pikiran bawah sadar kita menjauhkan diri kita dari kaya dan jahat. Banyak orang membuat pilihan ekstrem antara menjadi miskin dan religius atau kaya dan egois. Selain itu ada stigmatisasi terhadap “uang”yang seolah- olah dianggap kotor dan vulgar. Padahal, pendapat kita terhadap uang akan memengaruhi seberapa banyak kita menarik uang.
Semakin mensyukuri uang milik kita,maka akan semakin banyak uang yang bisa kita tarik. Jika ingin mengubah hasil, maka kita perlu mengubah pola pikir yang menciptakan hasil tersebut. Dengan mengubah pola pikir tentang uang, kita dapat mengubah diri kita menjadi magnet uang (halaman 128). Kendati demikian,yang harus dicatat adalah bahwa uang bukan segala-galanya. Sebenarnya uang sendiri tidaklah berharga.
Sangatlah pandir jika ada orang yang terdampar di pulau terpencil berharap untuk menjadi magnet uang. Bukankah uang pada dasarnya toh hanya alat tukar untuk sebuah nilai ? Maka agar benar-benar merasa kaya dalam setiap pengertian, optimalisasi nilai diri kita sendiri jauh lebih penting, sehingga pada akhirnya uang akan berdatangan dengan sendirinya. Atau dalam istilah karya peraih dua gelar bisnis dan konsultan fengsui ini, bekerjalah dengan prinsip focus (fokus), action (tindakan), dan belief (keyakinan).
Buku setebal 271 halaman ini ditulis dalam urutan yang teratur. Bagian pertama membahas tentang teori bagaimana menjadi magnet uang dan melihat kondisi keuangan pembaca saat ini. Bagian kedua akan melihat bagaimana pembaca dapat mulai menarik uang lebih banyak begitu mengikuti beberapa tahap dasar. Bagian ketiga meletakkan dasar menjadi magnet uang seumur hidup. Cara terbaik untuk membaca buku ini sesuai urutan buku ini ditulis. Dalam setiap bab yang dibahas, juga disertakan studi kasus berdasarkan kisah dan pengalaman nyata.
Noval Maliki,
Pembaca buku, Direktur Demi Buku Institute, Tinggal di Yogyakarta
No comments:
Post a Comment