Koran Sindo, 17 Maret 2013
Judul Buku: 10 Rahasia Pembelajar Kreatif
Penulis: Khrisna Pabichara
Penerbit: Serambi
Cetakan: I, Februari 2013
Tebal: 192 Halaman
Tahukah anda bahwa otak manusia memiliki kemampuan untuk
menerima, mengatur dan menempatkan memori ? tidaklah mengherankan jika bagian
tubuh dengan bobot hanya sekitar 1,5-2 kg ini kerap digunakan untuk
mengungkapkan gambaran kecerdasan atau kebodohan seseorang.
Kendati demikian, untuk memanfaatkan secara optimal organ
yang dipenuhi lebih kurang satu triliun sel yang terdiri atas 100 miliar sel
otak aktif dan 900 miliar sel otak pedukung ini dalam proses belajar, diperlukan
latihan yang kontinyu sehingga menjadi suatu kebiasaan mental.
Otak merupakan senjata andalan setiap pembelajar. Otak
manusia akan lebih berfungsi secara optimal apabila sering dilatih. Sehingga
kunci utama untuk membuka gerbang kesuksesan belajar adalah melatih kinerja
otak. Para pembelajar yang bermasalah dengan daya ingat pada dasarnya karena
mereka jarang melatih otak. (Halaman 96)
Demikian salah satu dari sepuluh rahasia belajar secara
efisien, efektif, sekaligus menyenangkan yang diungkap oleh Khrisna Pabicara
dalam buku berjudul 10 Rahasia Pembelajar Kreatif ini. Sebuah karya yang ditulis
berdasarkan pengalaman penulisnya selama menjadi motivator pengembangan minat
dan kecakapan belajar selama lebih dari delapan tahun.
Adapun langkah pertama yang harus dilakukan adalah berupaya
menemukan dan memahami karakter belajar diri sendiri, sehingga dapat diketahui
apa yang kita senangi dan kenapa menyenanginya, apa yang dibenci dan kenapa
membencinya, serta faktor-faktor apa saja yang membuat kita gagal dalam satu
bidang dan sukses dalam bidang lainnya.
Yakinlah bahwa setiap masalah yang dihadapi terdapat
solusinya sebagai jawaban yang tepat untuk mengatasi kegagalan dalam proses
belajar. Karakter belajar yang baik adalah karakter SMART, yakni yang dilandasi
oleh; Spirit (semangat), Modesty (etika), Adventurous (jiwa petualang), Resourceful
(bertindak cepat), dan Tenacious
(kedisiplinan).
Maka dari itu, langkah berikutnya yang harus dilakukan
oleh seorang pembelajar adalah mempersiapkan sikap dan kualitas pribadi yang
dapat membantu memudahkan selama pembelajaran. Hal itu selain dapat mengangkat
nama baik, juga bermanfaat memunculkan respek dari para tutor, pengajar, dan teman
sekolah terhadap kepribadian kita sehingga merasa nyaman.
Langkah ketiga yang harus dilakukan adalah menyusun
rencana tentang: tujuan yang hendak dicapai, strategi yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan, dan sarana pendukung yang dibutuhkan. Dengan ketiga poin itu,
proses pembelajaran tidak bisa dianggap sebagai “proyek asal-asalan” lagi,
tetapi sebuah “proyek masa depan” yang direncanakan secara matang. (Halaman 68)
Kemampuan menyimpulkan gagasan tertulis (membaca) juga
mutlak diperlukan jika berniat lebih cepat memahami dan berminat mengetahui
lebih banyak tentang sesuatu. Karena itu, sebelum membaca sebaiknya lakukan
evaluasi mental. Sehingga pikiran akan bekerja sedemikian rupa untuk menanamkan
apa pun yang dibaca ke dalam ingatan.
Sebagaimana kemampuan membaca, menyimpulkan gagasan lisan
juga diperlukan. Semua orang pasti bisa mendengar (kecuali tunarungu), tetapi
belum tentu mampu mendengarkan dengan baik semua yang ditangkap oleh indra
pendengaran. Fokuslah pada isi pembicaraan, abaikan gangguan fisik, catatlah
gagasan intinya, jangan menyela, dan bertanyalah dengan bijak.
Ada empat langkah bijak yang harus dilakukan sebelum
bertanya dengan bijak; perhatian, minat, ketepatan waktu, dan keberanian.
Ibarat belajar naik sepeda, bertanya juga butuh latihan. Tujuan sebuah
pertanyaajn diajukan bisa jadi memang karena tidak tahu jawabannya, atau hendak
menyamakan pandangan, pendapat, dan persepsi, atau sekedar menguji.
Langkah selanjutnya, berpikir lebih kritis. Para pakar
psikologi menyatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memaparkan teori
tentang bagaimana dan apa yang mesti kita lakukan agar
keterampilan berpikir kita terus meningkat, kecuali melakukan pelatihan yang
berkesinambungan. Rajin dan rutin berlatih menjadi kunci sukses pikiran yang
kritis. (Halaman 155)
Ketika belajar, berbagai masalah juga kerap datang
menghampiri. Ada lima kiat yang ditawarkan untuk mengatasi masalah dalam
belajar; selalu berpikir positif, bersikap optimis, menerima musibah dengan
penuh cinta, senantiasa sabar, dan berdoa dengan sungguh-sungguh dan yakin.
Langkah terakhir (kesepuluh), belajar bersama. Cara ini
sangat ampuh untuk mengatasi kejenuhan belajar. Belejar berkelompok juga dapat
menunjang kebiasaan belajar sendiri, menutupi kekurangan, dan belajar bekerja
sama. Melalui belajar bersama kita bisa memahami, mengenali, dan berinteraksi
dengan berbagai jenis karakter manusia.
Buku setebal 192 halaman ini, bukan hanya mengungkap
rahasia untuk menemukan potensi diri dan memanfaatkannya sehingga pembaca
menjadi pembelajar yang kreatif serta memiliki solusi dalam memecahkan setiap
masalah penghambatnya. Namun juga menyuguhkan pengalaman inspiratif tokoh-tokoh
dunia, sehingga menjadikan teori-teorinya lebih memiliki bukti yang
konkret.
No comments:
Post a Comment