Friday, February 26, 2016

Islam di Persimpangan Jalan

Koran Tempo, 21 Februari 2016
 
Judul Buku: Krisis Peradaban Islam; Antara Kebangkitan dan Keruntuhan Total
Penulis: Ali A. Allawi
Penerbit: Mizan
Cetakan: I, Desember 2015
Tebal: 485 Halaman

Pasca-runtuhnya menara World Trade Center (WTC) lima belas tahun lalu, setiap kali terjadi aksi terorisme di seluruh penjuru dunia hampir semua telunjuk secara serta-merta mengarah ke Islam. Tuduhan yang tidak berlebihan, mengingat radikalisme agama dewasa ini sepertinya dimonopoli oleh kaum muslim, setidaknya demikian kata media massa. 

Sebagai sebuah agama yang dianut oleh dua milyar penduduk Bumi, Islam memang tengah menghadapi sebuah tantangan besar di abad ini. Peradabannya yang besar dan sempat menjadi mercusuar dunia, kini menjadi sebuah periferi yang eksistensinya laiknya artefak kuno di sebuah museum; hanya dilihat dan dipelajari untuk sekedar dikenang.

Wednesday, February 24, 2016

Fragmen Agung Kehidupan Sang Nabi

Gatra, 13 Februari 2016
 
Judul Buku: The Great Episodes of Muhammad saw.
Penulis: Dr. Al-Buthy
Penerbit: Noura Books
Cetakan: I, 2015
Tebal: 780 Halaman

Rabi’ul Awwal merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam. Pada bulan ini, lahir sosok manusia teragung sepanjang zaman. Pembawa risalah kenabian yang terakhir dari Tuhan bernama Muhammad bin Abdullah. Karenanya, bulan ini juga biasa disebut dengan nama bulan maulid (mulud) yang secara harfiah berarti bulan kelahiran.

Kisah hidupnya sangat penting dalam Islam karena perilakunya adalah perwujudan dari kitab suci al-Qur’an. Bahkan, hampir seluruh ayat yang terdapat di dalamnya merupakan respons atas peristiwa yang terjadi terkait dengan kehidupan sang Nabi, atau dalam khazanah ulumul qur’an disebut sebagai asbabun nuzul.

Wednesday, February 3, 2016

Membongkar Kebohongan-kebohongan Terbesar dalam Sejarah

Koran Sindo, 24 Januari 2016
 
Judul Buku: Kebohongan Sejarah yang Menggemparkan
Penulis: Majdi Husain Kamil
Penerbit: Mizania
Cetakan: I, Desember 2015
Tebal: 514 Halaman

Peristiwa runtuhnya dua menara World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 hingga kini masih diyakini sebagian besar orang, dilakukan oleh kelompok teroris Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Demikian pula informasi dan propaganda melalui media massa yang disebarkan oleh pemerintah Amerika Serikat, terutama George W. Bush, yang menjadi presiden kala itu.

Padahal, otak dibalik peristiwa yang kemudian menjadi alasan Amerika untuk menginvasi Irak dan Afganistan sekaligus mengkampanyekan perang melawan teror ke seluruh penjuru dunia tersebut adalah pemerintah Amerika sendiri dengan badan intelejennya (CIA) serta Mossad, lembaga intelejen Israel.