Friday, July 29, 2011

Mesin Pembunuh Abad 20



Judul Buku: Lenin, Stalin dan Hitler: Era Bencana Sosial
Penulis: Robert Gellately
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah: Rina Buntaran dan Fairano Ilyas
Cetakan: I, 2011
Tebal: 897 Halaman

Abad 20 merupakan abad para pembunuh. Jutaan nyawa manusia melayang, dan darah manusia membanjir menggenang. Di daratan Eropa, tiga nama yang menjadi ikon kekejaman pada masa itu; Lenin, Stalin dan Hitler. Nama-nama tersebut selamanya akan dikaitkan dengan arah tragis sejarah Eropa pada paruh pertama abad 20.

Ketiganya merupakan diktator Soviet dan Nazi, produk perubahan struktural yang dipicu oleh Perang Dunia I. sebelum 1914, mereka hanyalah orang biasa yang sama sekali tidak berpeluang memasuki kancah politik. Namun, begitu “monster perang” dikobarkan, krisis sosial politik yang menerpa Eropa dan membuka peluang bagi para radikal dan utopis ini.

Lenin lahir pada 10 April 1870 dengan nama Vladimir Ilych Ulyanov, dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan di Simbirsk, Rusia. Ia mengikuti kebiasaan revolusioner Rusia yang menggunakan nama alias. Kakek dari pihak ibunya, Dr. Alexander Blank, berdarah Yahudi namun kehidupannya sama sekali tidak bersentuhan dengan tradisi Yahudi. (Halaman 31)

Wednesday, July 6, 2011

Berburu Misteri Alkemi

Judul Buku: The Alchemist’s Secret
Penulis: Scott Mariani
Penerbit: Qanita
Cetakan: I, Mei 2011
Tebal: 495 Halaman

Sebuah misteri selalu menarik untuk diselidiki. Terlebih misteri sebuah pengetahuan yang terpendam selama ribuan tahun dan memiliki kekuatan luar biasa; mengubah timah menjadi emas. Layaknya sebuah misteri, perburuan tersebut tidaklah mudah dan selalu penuh onak dan duri. Bukan hanya dikarenakan keberadaannya yang masih terpendam kabut misteri, namun tidak sedikit pihak yang memburunya menghalalkan segala cara.

Itulah cerita yang ditawarkan oleh Scott Mariani dalam buku berjudul The Alchemist’s Secret ini. Layaknya buku yang menyuguhkan suspense sebagai sajian utama, dalam novel setebal hampir lima ratus halaman ini adrenalin pembaca dipacu untuk turut merasakan ketegangan yang dialami para tokohnya. Selain itu, misteri demi misteri yang terungkap dalam setiap babakan cerita menjadi daya tarik tersendiri, itulah mengapa banyak pembaca gandrung akan novel sejenis ini.

Namun, tidak seperti novel lain yang sejenis, cerita di dalam buku ini begitu kaya akan data sejarah, terutama sejarah kelam Gereja. Sehingga, mau tidak mau pembaca akan membandingkannya dengan The Da Vinci Code karya Dan Brown yang masyhur. Selain itu, gaya bercerita dan alur Mariani sendiri memiliki kecenderungan sangat menyerupai Dan Brown. Meski demikian, hal itu bukan berarti karya ini merupakan pengekor atas Dan Brown, mengingat cerita yang ditawarkan jauh berbeda, meskipun terdapat keterpengaruhan yang kuat. 

Saturday, July 2, 2011

Mencari Pemimpin Bijaksana

Harian Seputar Indonesia, 3 Juli 2011

Judul BukuBe A Great Leader
Penulis: Erwin Tenggono
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: Pertama, 2011
Tebal: 208 Halaman

Banyak yang menyatakan, bahwa Indonesia tengah mengalami krisis multidimensional. Namun, bila dicermati sejatinya krisis tersebut hanya berpusat pada satu hal; krisis kepemimpinan.

Padahal, Sebagaimana diketahui pemimpin merupakan ujung tombak sebuah organisasi, besar atau kecil. Pemimpin yang peduli terhadap rakyat dan bijaksana dalam mengambil keputusan memiliki peluang lebih besar untuk memajukan organisasinya, tinimbang pemimpin yang hanya sibuk mengurusi kepentingannya sendiri maupun golongannya. Dengan kata lain, baik-buruknya seorang pemimpin sangat menentukan laju roda organisasi yang di pimpinnya.

Secara definitif, pemimpin merupakan pribadi yang memiliki kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan (Kartono, 1994), Dalam konteks bernegara, seorang pemimpin haruslah sosok yang mampu mengejawantahkan apa yang diamanatkan Undang-undang dasar 1945, sebagai tujuan dari berbangsa dan bernegara.

Memang, tidaklah mudah menjadi sosok pemimpin yang benar-benar mampu mengayomi yang dipimpinnya, terlebih dalam dunia politik, meski hal demikian tidaklah mustahil. Akan tetapi, bukankah setiap manusia pada dasarnya merupakan pemimpin, minimal bagi dirinya sendiri ? sehingga, siapapun pada prinsipnya harus belajar tentang bagaimana menjadi pemimpin yang bijaksana.